Forum Anak Nasional 2012 : Seonggok Kenangan dari Lembang

Jika ditanya tentang tanggal yang paling bersejarah bagi Foraja, kiranya tanggal 25 hingga 28 Juni 2012 menjadi tanggal yang tak terlupakan. Bagaimana tidak, pada tanggal tersebut ratusan anak dari 33 provinsi di Indonesia berkumpul di suatu tempat hanya demi satu tujuan, yakni menyuarakan hak-haknya. Dalam hal ini, Lembang, Jawa Barat menjadi “saksi bisu” atas pertemuan ini.

Dari sekian banyaknya anggota Foraja, terpilih 8 duta anak yang akan mewakili DKI Jakarta di tingkat nasional (baca : FAN). Mereka adalah Fitro, Ayu, Thea, Didin, Pian, Noval, Metta dan Febra. Nah, dari 8 orang tersebut 2 di antaranya adalah Tunas Muda Pemimpin Indonesia tingkat provinsi (Ayu & Fitro) dan seorang di antaranya terpilih sebagai TMPI tingkat nasional (Supian).  Tampaknya Juni kali ini menjadi bulan yang istimewa bagi foraja, khususnya provinsi DKI Jakarta. Hadirnya Supian sebagai satu di antara 6 besar TMPI seakan menjadi kado bagi ulang tahun DKI Jakarta yang ke-485.

Senin, 25 Juni 2012
Kami berempat belas (termasuk orang dewasa) berangkat dari BPMPKB Provinsi DKI Jakarta sejak pukul 09.30 WIB. Berhubung banyaknya orang yang akan berangkat ke sana, maka kami membaginya menjadi dua mobil. Tak lupa kami juga memasukkan berbagai perlengkapan seperti pernak-pernik, karton, vas bunga, umbul-umbul dan barang-barang yang berkaitan dengan Forum Anak DKI Jakarta ke dalam mobil.

Tak terasa akhirnya kami tiba di hotel Panorama, Lembang, Jawa Barat pada pukul 14.00 WIB (kami sempat ishoma selama kurang lebih 1 jam). Setibanya di sana, kami pun bergegas masuk ke ruang administrasi  melakukan registrasi untuk menerima berbagai atribut yang berkaitan dengan FAN. Pasca registrasi, kami masuk ke kelara (kelurahan ramah anak) (baca : kamar) dipandu oleh L.O. masing-masing untuk sekadar meletakkan barang bawaan dan mempersiapkan diri. Masing-masing kamar dihuni oleh 7 anak dari berbagai provinsi yang berbeda. 

Merapikan barang sudah.  Mandi sudah. Lalu? It’s time to take picture! Setelah melakukan sesi foto untuk buku kenangan, kami pun melakukan foto bersama dengan Ibu Linda Amalia Sari. Kami semua berfoto. Namun sayang tanpa Metta sebab Metta tak kunjung keluar kamar kala pemotretan berlangsung.

Usai foto bersama Ibu Menteri, para peserta FAN bebas beristirahat. Acara baru kembali dimulai setelah Maghrib. Nah, setelah sholat terlebih dahulu (bagi yang Muslim) dan makan bersama, acara kembali dimulai. Bertempat di aula Hotel Panorama, para peserta FAN dikumpulkan jadi satu untuk menghadiri malam keakraban. Malam keakraban dimulai dari sambutan dari Ibu Menteri dan Ibu Netty, istri gubernur Jawa Barat dan berakhir pada pertunjukkan musik dari grup musik Pakuan binaan Ibu Netty dan pertunjukkan Saung Angklung Mang Udjo. Meski kami berasal dari daerah, agama dan etnis yang berbeda-beda, malam itu musik seakan menyatukan kita semua. Bahkan kami pun bernyanyi sembari berjoged secara bersama-sama hingga larut malam sebelum pada akhirnya kami berpetualang di pulau kapuk.

Selasa, 26 Juni 2012

Puas bermain di pulau kapuk selama semalaman tidak berarti kami menyudahi kepuasan kami dengan acara FAN. Justru pada hari inilah kami bersemangat ria sebab hari ini adalah yang dinanti-nanti. Apalagi kalau bukan : PEMBUKAAN FAN dan PAMERAN!

Enggak sabaran mau lihat liputan tentang pembukaan FAN dan pameran? Eits.. tunggu dulu.. sebelum kita beranjak ke pembukaan FAN,  pagi-pagi sekali kita mengumpulkan semangat terlebih dahulu. Dipandu oleh L.O. dan panitia, selain kegiatan berupa setiap kelara berkumpul menjadi satu lalu membuat yel-yel sekreatif mungkin, kami juga melakukan ice breaking. Salah satu ice breaking yang kami lakukan berupa mangkuk dan ikan. Jumlah mangkuk yang disebutkan mengindikasikan jumlah anak yang ada di luar lingkaran. Sedangkan jumlah ikan yang disebutkan mengindikasikan jumlah anak yang berada di dalam mangkuk. Nah, begitu jumlah mangkuk dan ikannya sesuai dengan intruksi yang diberikan, kami berputar-putar sembari berpegangan tangan.

Komentar

Postingan Populer